Jumat, 23 November 2012

bentuk bentuk surat



BENTUK-BENTUK SURAT

A. Bentuk Lurus Penuh
Pengertian bentuk surat lurus yaitu bentuk surat yang pengetikannya semua dimukai pada pasak garis pinggir kiri (penekan segi sebelah kiri)
Pada bentuk lurus ini, tanggal dan salam penutup juga diketik mulai pasak garis pinggir kiri. Sehingga bentuk surat ini merupakan bentuk yang paling mudah diketik.

B. Bentuk Lurus
Bentuk lurus yaitu bentuk surat yang diketik semuanya mulai pasak dari garis pinggir kiri. Selain tempat dan tanggal serta salam penutup, nama perusahaan (kantor), nama dan jabatan yang akan menandatangani diketik mulai dari tengah-tengah antara tepi kanan dan tepi kiri kertas.

C. Bentuk Lurus dengan Perihal atau Pokok Surat
Bentuk surat ini sama dengan bentuk lurus, hanya diantara salam pembuka dan isi suarat dicantumkan perihal surat.
D. Bentuk Setengah Lurus
Bentuk setengah lurus yaitu bentuk surat yang hamper sama dengan bentuk lurus, perbedaannya terletak pada pengetikan isis saja, yaitu setiap alenia baru masuk lima spasi.
BENTUK SURAT LEKUK DAN BENTUK SURAT RESMI
A. Bentuk Lekuk
Pada bentuk surat lekuk tempat dan tanggal, salam penutup serta nama dan jabatan diketik disebelah kanan, sedangkan isi surat diketik dari pasak pinggir sebelah kiri, dengan ketentuan bahwa setiap alenia baru masuk ke dalam lima spasi.
B. Bentuk Surat Resmi
Bentuk surat resmi banyak dipakai oleh istansi Pemerintah. Alamat harus diketik dibagian sebelah kanan,sedangkan dibagian sebelah kiri dibuat nomor, lampiran dan perihal atau hal surat. Setiap pergantian alinea dari isi surat selalu masuk lima spasi.
Contoh-contoh bentuk surat
  1. Bentuk Lurus Penuh
Bandung, 05 Maret 2009
PT. Indo Karya
Jalan Cikapundung
Garut
Tuan-tuan yang terhormat,
Menurut pesaanan Tuan tanggal 21 Februari 2009 dengan gembira kami kabarkan, bahwa hari ini telah kami kirimkan 15.000 buah bumbu makanan. Bersama dengan ini kami sampaikan faktur dan daftar pengiriman barang, masing-masing rangkap dua, pelunasan sisa harga barang kami harapkan paling lama tanggal 10 Maret 2009.
Atas perhatian Tuan kami ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
PT. Indo Karya
Rani Ratnaningsih
DIREKTUR
  1. Bentuk Lurus
Banten, 5 Maret 2009

Kepada Yth.
Segenap Nasabah Giro
PT BANK Danamon
Cabang Garut
Dengan hormat,
Dengan ini kami beritahukan, bahwa terhitung mulai tanggal 12 Mei 2009, Bank BCA Cabang Garut akan memberikan nama dan alamat penarik pada bagian belakang lembaran cek dan giro bilyet.
Untuk pelaksanaan tersebut permintaan buku cel dan buku giro bilyet baru dapat kami layani satu hari setelah pengajuan permintaan buku cek/ giro bilyet baru.
Demikianlah agar diketahui, atas perhatian serta kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
PT Bank Danamon
Drs. Suwarno
Pimpinan
  1. Bentuk Lurus dengan perihal atau pokok surat
Gresik, 1 Maret 2009

PT Holcim
Jalan Veteran 23
Gresik
Tuian-tuan yang terhormat,
Pengiriman Semen
Sesuai dengan kontrak pembelian antara took kami dan perusahaan tuan tertangaal 2009 di bawah nomor 421/X/09 untuk pengiriman 500 sak semen. Yang direncanakan dikirim tanggal 7 Maret 2009.
Karena tempat gudang penyimpanan tidak ada dan saat ini baru dibuatkan, maka pengiriman supaya diundur saja besok tanggal 15 Maret 2009.
Kami minta dengan hormat perhatiannya.
Hormat kami
Toko bahan bangunan Kujang
Didi Sutomo
Sekretaris
  1. Bentuk Setengah Lurus
Surakarta, 21 Maret 2009

Kepada Perusahaan Mesin Offset
Jalan Imam Bonjol 115
Bekasi
Dengan hormat
Dengan gembira kami kabarkan kepada tuan, bahwa pengiriman 3 buah mesin offet telah kami terima dengan baik pada tanggal 17 Maret 2009.
Kemudian mulai tanggal 19 Maret 2009 mesin offset tersebut terus kami coba agar dapat berproduksi.
Kami atas nama seluruh direksi dan karyawan mengucapkan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada tuan dan para pembantu seluruhnya. Dalam waktu singkat kami akan menyampaikan kepada tuan l;aporan selengkapnya mengenai data-data pengijian tersebut.
Demikian sekali lagi kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami
Penerbit TRIBUANA
Lukman Hakim
Direksi Teknik
  1. Bentuk Lekuk
Surabaya, 9 Maret 2008
PT Taman Citra
Jalan Cantel 112
Sragen
Dengan hormat,
Dengan sangat menyesal kami kabarkan kepada tuan bahwa pengiriman pupuk urea untuk pesanan tuan menjadi tertunda karena hal-hal yang di luar kekuasaan kami.
Sejak tanggal 5 Maret 2008 Surabaya hujan terus-menerus, dan beberapa tempat milai tergenang air. Demikian juga tempat kami, sehingga disaat tergenang air kendaraan angkutan tidak masuk, pupuk-pupuk tidak dapat dikeluarkan dari gudang, ditambah lagi sebagian gudang kami tergenang air.
Atas perhatian saudara, terhadap hal tersebut di atas kami mengucapkan terima kasih.
Hormat kami
PT Anemeka Pupuk
Suwarno
Direktur
B. Bentuk Surat Resmi
UNIVERESITAS SEBELAS MARET
KAMPUS KENTINGAN
SURAKARTA
Nomor : 11/X/ 2008 Surakarta, 16 Maret 2009
Lamp : -
Hal : - Yth. Sdr. Direktur SMA Negeri 1 Surakarta
Sebagaimana diketahui pada tahun 2009 Universitas Sebelas Maret akan menerima mahasiswa baru lulusan SMTA. Suhubungan dengan hal tersebut kami mengundang Saudara untuk menghaditi rapat yang kami selenggarakan:
Hari dan tanggal : 20 Maret 2009
Tempat : Fakultas Keguruan Pabelan Surakarta
Keperluan : Membicarakan tentang syarat-syarat masuk ke perguruan tinggi.
Atas perhatian dan partisipasi sawdara dalam hal tersebut di atas kami ucapkan terima kasih.
Universitas Sebelas maret
Ketua
Drs. Sunaryo

Sabtu, 10 November 2012

perancangan jalan raya maimun rizki teknik sipil unimal 010


              BAB III

PENGOLAH DATA DAN ANALISA 3.1            Klasifikasi JalanBerdasarkan hasil survey di peroleh data kendaraan yang melintas sebagai berikut :
1.     Sepeda                                                                     100  Unit
2.     Mobil penumpang / sepeda motor                         2340  Unit
3.     Truk ringan  < 5 ton                                                400  Unit
4.     Truk sedang  > 5 ton                                                780  Unit
5.     Truk berat     > 10 ton                                              200  Unit
6.     Bus                                                                           300  Unit
7.     Kendaraan                                                                180  Unit
             Diperoleh LHR ( Lalu lintas Harian Rata-rata ) sebagai berikut :
  1. Sepeda                                             = 0,5 x 100      =      50  Smp
  1. Mobil penumpang / sepeda motor = 1,0 x 2340    =  2340  Smp
  1. Truk ringan  < 5 ton                        = 2,0 x 400      =    800  Smp
  1. Truk sedang  > 5 ton                        = 2,5 x 780      =  1950  Smp
  1. Truk berat     > 10 ton                      = 3,0 x 200      =    600  Smp
  1. Bus                                                   = 3,0 x 300      =    900  Smp
  1. Kendaraan                                        = 7,0 x 180      =  1260  Smp
                                                                    Jumlah LHR    =  7900  Smp
             Di peroleh  LHR  sebesar 7900  Smp. Berdasar kan PPGJR No. 13/1970 hal 4 maka jalan  tersebut diklasifikasikan sebagai Jalan kelas II B dengan  ketentuan sebagai berikut: 
     
Ketentuan Perencana
Klasifikasi Medan
        D                   B               G
Lalu lintas harian rata-rata LHR Smp
Kecepatan Rencana ( km/jam )
Lebar daerah pengerasan min (m)
Lebar pengerasan   (m)
Lebar median min  (m)
Lebar bahu   (m)
Lereng melintang perkerasan
Lereng melintang bahu
Jenis lapisan permukaan jalan
Miring tikungan maksimum
Jari-jari lengkung min (m)
Ladai maksimum

1500 – 8000

     80                   60                  40
     30                   30                  30
2 x 3.50
   3.00                 2.50                2.50
2 %
6%
Penetrasi Berganda atau setaraf
10 %
    210                  115                  50
    5 %                   7%                 8%
 Berdasarkan peta topografi di dapat koordinat titik-titik untuk trase jalan sebagai berikut :
Titik A   : XA     = 0                   ,           YA       = 1010
Titik PI1 : X1      = 560               ,           Y1       = 910
Titik PI2 : X2      = 825               ,           Y2       = 460
Titik PI3 : X3      = 1420             ,           Y3       = 665
Titik B   : XB     = 1920             ,           YB      = 540
           3.2   Perhitungan Jarak  Antar TitikJarak Titik A ke PI1 = L1 L1  =
      =
      =
      =
      = 550.99 m               
Jarak PI1 ke PI2 = L2
L2  =
      =
      =
      =
      =  522.230 m
               
Jarak PI2 ke PI3 = L3L3  =
      =
      =
      =
      = 629.32 m
 Jarak PI3 ke B = L4L5  =
      =
      =
      =
      = 515.388 m Maka jumlah  total panjang Trase   =  550.99 m + 522.230 m + 629.32 m + 515.388 m
         2217.928 m                                                               
3.3  Perhitungan Sudut Putar Tikungan ( )
Pada potongan titik yang di bentuk oleh dua garis sudut di peroleh titik sudut, dimana sebenarnya titik tersebut mempengaruhi perencanaan bentuk lengkung suatu tikungan.       1.    Tikungan  PI1     1    =
=
                        =
1     =   49.38                                 
      2.    Tikungan  PI2     2    =
=
=
2     =   -101.48 + 180         =78.51o      3.    Tikungan  PI3     3    =
=
=
3     =   73.97 o 3.4  Alinyemen Horizontal
3.4.1                 Tikungan PI1
3.4.2        Di peroleh Data Sebagai Berikut :-          Bentuk Tikungan Full-Circle (F-C).-          Klasifikasi Medan Jalan Arteri Berbukit.-          Kelas Jalan IIB dengan lebar jalan 2 x 3,5 m.
-          1  =  49.38-          Kecepatan rencana (VR) = 60 km/jam (Tabel 2.4 ; KJR Hal : 34).-          e = 10 % dengan Metode Bima Marga.Menghitung Elemen Tikungan-      Berdasarkan table 4.3 (KJR ; Ir. Hamirhan Saodang MSCE. Hal : 62) untuk VR = 60 km/jam diperoleh Rmin = 500 m.
Syarat Rc > Rmin , maka diperoleh berdasarkan tabel LS2 (KJR : Lampiran 2) diambil Rc = 550 m > Rmin = 500 m
1)     menghitung komponen Tikungan

 252.85m     
75.30m     
    
            =  43.07m  Berdasarkan Hasil Perhitungan diatas, maka didapatkan data-data :
VR  =  60 km/jam                   L1  =  550.99 m =   49.38 o                                          e    =  10 %Rc  =   550 m                         Lc  =  43.07m
Tc  =    252.85m                     L2   =    522.230 m                          3.4.2 Tikungan PI2Diperoleh Data Sebagai Berikut :-          Bentuk Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S).-          Klasifikasi Medan Jalan Arteri Berbukit.-          Kelas Jalan IIB dengan lebar jalan 2 x 3,5 m.
-          2  =  78.51o
-          Kecepatan rencana (VR) = 60 km/jam (Tabel 2.4 ; KJR Hal : 34).-          Berdasarkan table 4.3 (KJR ; Ir. Hamirhan Saodang MSCE. Hal : 62) untuk VR = 60 km/jam diperoleh Rmin = 115 m.
-          Syarat Rc > Rmin , maka diperoleh berdasarkan tabel LS2 (KJR : Lampiran 2) diambil Rc = 120 m > Rmin = 115 m dan  dari tabel 5.7 Ls = 60 m1)      Menghitung komponen tikungan       
               
      
                   Lsmin   =  0,16 m
 Ambil yang terbesar Lsmin = 58,3 m             
Maka Ls = 60 m > Lsmin­ ­ = 58,3   (OK) -        Perhitungan Parameter Tikungan lainnya :  
                       LTotal = Lc + 2 Ls     = 31.05 + 2 x 60     = 151.05 mBerdasarkan Hasil Perhitungan diatas, Maka Didapatkan Data-data :
VR  =  70 km/jam                        Lc   =  31.05 m
 =   29.145 o                                                  =  9,6 o
Rc  =   179 m                              Ts      =  75.74 me    =  9.8 %                                 Es   =  6.8 mLS   =  60 m                                  K    =   30 mL3   =  1354.4 m                           Xs   =  59,8 mL4  =  1553.4 m                           Ys   = 3,4 mP   =  0,85 m                                                 Ltotal   = 151.05 m 3.4.3    Tikungan PI3Diperoleh Data Sebagai Berikut :-          Bentuk Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S).-          Klasifikasi Medan Jalan Arteri Berbukit.-          Kelas Jalan IIB dengan lebar jalan 2 x 3,5 m.
-          3  =  32.72 o-          Kecepatan rencana (VR) = 70 km/jam (Tabel 2.4 ; KJR Hal : 34).-          emax = 10 % dengan Metode Bima Marga. Menghitung Elemen Tikungan-        Berdasarkan tabel 4.3 (KJR ;Hal : 62) untuk VR = 70 km/jam dan       e= 10 % diperoleh Rmin = 157 m
Syarat Rc > Rmin , maka diperoleh berdasarkan tabel LS2 (KJR : Lampiran 2) diambil :Rc = 179 m , e = 9,8 %  dan LS = 60 mMenurut TPGJAK 038/T/BM/1997 mensyaratkan harga terbesar dari tiga nilai akan diambil sebagai nilai LS minimum.Cek 1.
Cek 2. Modifikasi Shortt Formula Cek 3.   
 
                 Lsmin   =  0,16 m
                      Ambil yang terbesar Lsmin = 58,3 m    
                    Maka Ls = 60 m > Lsmin­ ­ = 58,3   (OK) -          Perhitungan Parameter Tikungan lainnya :
  
                      LTotal = Lc + 2 Ls     = 42.2 + 2 x 60     = 162.2 m Berdasarkan Hasil Perhitungan diatas, Maka Didapatkan Data-data :
VR  =  70 km/jam                     Lc     =  42.2 m
 =   32.72o                                                    =  9,6 o
Rc  =   179 m                                      Ts                    = 81.35 me    =  9.8 %                               Es      =  8.4 mLS   =  60 m                                K       =   30 mL3   =  1354.4 m                         Xs    =  59,8 mL4  =  1553.4 m                         Ys         = 3,4 mP   =  0,85 m                                                 Ltotal   = 162.2 m   3.4.4    Tikungan PI4     Diperoleh Data Sebagai Berikut :-          Bentuk Tikungan Spiral-Spiral (S-S).-          Klasifikasi Medan Jalan Arteri Berbukit.-          Kelas Jalan IIB dengan lebar jalan 2 x 3,5 m.
-          4  =  81.1 o-          Kecepatan rencana (VR) = 70 km/jam (Tabel 2.4 ; KJR Hal : 34).-          emax = 10 % dengan Metode Bima Marga.                                        
Menghitung Elemen Tikungan-        Berdasarkan table 4.3 (KJR ; Ir. Hamirhan Saodang MSCE. Hal : 62) untuk VR = 70 km/jam diperoleh Rmin = 157 m
Syarat Rc > Rmin , maka diperoleh berdasarkan tabel LS2 (KJR : Lampiran 2) diambil :Rc = 179 m , e = 9,8 %                       =  249.8 m -     Periksa Ls > Lsmin
                                   (KJR ; Tabel 4.7 Hal:  69)               = 136,36 (2 % + 9,8 %) x 3,5                 B = Lebar Jalan               = 136,36 (2 % + 9,8 %) x 3,5                Lsmin   =  56,32 m
                Ls > Lsmin    ( OK)
    -     Perhitungan Pergeseran Tangen Terhadap Spiral (P)      Harga P* dan K* berdasarkan  (Tabel 4.9 ; KJR, Hal : 77)                P* = 0.0654762   dan      K* = 0.4908904                            P  = P* x Ls                     K  = K* x Ls                                = 16.36 m                           = 122.6 m -     Perhitungan Parameter Tikungan Lainnya :   
        
           = 289.7 m                
                    Ltotal  =  2 x Ls                             =  2 x 249.8                              =  499.6 mBerdasarkan Hasil Perhitungan diatas, Maka Didapatkan Data-data :
VR  =  70 km/jam                   L4      =  1553.4  m =   81.1 o                                             e        =  9,8 %  =   40 o                                                 Ls      =   249.8 mRc  =   179 m                         Lc      =  0Es   =   76 m                           P        =  16.36  mTs  =    289.7 m                      K       =  122.6 mL3   =    1354.4 m                    Ltotal = 499.6                     3.5    Diagram Superelevasi
3.5.1 Diagram superelevasi Spiral-Spiral (S-S)Diketahui data-data sebagai berikut :V   =   70 km/jam
R   =    179 m
LS  =    201.8  m
e    =    9,8 %
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3.5.2 Diagram superelevasi Spiral-Sircle-Spiral (S-C-S)
Diketahui data-data sebagai berikut :
V   =   70 km/jam
R   =    179 m
LC  =    31.05 m
e    =    9,8 %
Ls   =    60 m
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3.5.3 Diagram superelevasi Spiral-Sircle-Spiral (S-C-S)
Diketahui data-data sebagai berikut :
V   =   70 km/jam
R   =    179 m
LC  =    60 m
e    =    9,8 %
Ls   =    42.2 m
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3.5.4 Diagram superelevasi Spiral-Spiral (S-S)
Diketahui data-data sebagai berikut :
V   =   70 km/jam
R   =    179 m
LS  =    249.8  m
e    =    9,8 %