Senin, 24 Desember 2012

makalah irigasiteknik sipil


TUGAS IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
(PENERAPAN MANAJEMEN IRIGASI)
 







  Nama                 :        Maimun Rizkiy
  Nim                    :        100110095
  Jurusan              :        Teknik Sipil


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS TEKNIK
LHOKSEUMAWE 2012


KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat anugerah serta karunia-Nya kepada penulis  sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PENERAPAN MANAJEMEN IRIGASI”.

           Makalah ini berisikan tentang pembahasan  tentang dasar irigasi dan sistem manajemen irigasi. Harapan penulis semoga 
Makalah ini dapat memenuhi  salah satu syarat untuk Mengikuti Ujian Tengah  Semester, guna untuk mendapatkan nilai yang baik di mata pelajaran Irigasi & Bangunan Air di Universitas Sangga Buana YPKP Bandung.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak sekali  kekurangan,  karena  pengetahuan yang  penulis miliki masih kurang dan wawasan penulis yang belum cukup luas pada bidang irigasi dan bangunan air. Oleh kerena itu penulis  mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya penulis bisa membuat makalah yang  lebih baik lagi.
           Akhir kata, penulis mengucapkan  terima kasih kepada  Allah SWT , Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.





Lhokseumawe 20 desember 2012


            ( Penulis )





DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................................................... 1

DAFTAR ISI........................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................  3

BAB II LANDASAN TEORI
II.I  IRIGASI
II.I.I         Pengertian Irigasi.......................................................................................... 4
II.I.II        Fungsi Irigasi................................................................................................ 5
II.I.III      Tujuan Irigasi................................................................................................  5
II.I.IV      Manfaat Irigasi..............................................................................................  5
II.I.II        Jaringan Irigasi Teknis..................................................................................  5

II.II     MANAJEMEN IRIGASI DAN PENERAPANNYA................................................. 6
II.II.I       Manajemen Irigasi........................................................................................   6
II.II.II     Penerapan Manajemen Irigasi........................................................................  7

BAB III PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................  9


 
2                              





BAB I
PENDAHULUAN

Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian dan kebutuhan manusia, yang berfungsi untuk mengaliri lahan dan menampung air di saat hujan dan mengalirkan air pada saat kemarau agar persediaan air tetap tersedia.
Sering pemberian air pada petakan irigasi terjadi kelebihan yang menyebabkan banyaknya air yang terbuang sehingga air tidek efisiens di lapangan. Oleh karena itu perlu manajemen irigasi untuk memanage sistem pemberian air irigasi yang lebih efisien, Dalam hal ini air yang disalurkan ke lahan harus tepat waktu dan jumlah dengan yang dibutuhkan di lahan.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air sungai, maka penggunaan air dan produktivitas irigasi Bila harus dimaksimalkan. Penerapan pola tanam (Padi-Padi) dan sistim pemberian air terus menerus (continous flow system) ataupun dengan sistem terputus-putus pada petak tersier daerah irigasi, Karena itu dalam rangka peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi, perlu dilakukan kajian terhadap hasil perencanaan sistem pemberian air pada petak tersier dan pola tanam.

jenis- jenis sistem irigasi meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa,irigasi air baeah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak, dan lain-lain.






3

BAB II
PEMBAHASAN

II.I      IRIGASI
II.I.I    Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai  pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek).  Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah ataupun yang mendorong degradasi tanah karna air. 
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air kepada lahan-lahan  untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal.  Pemberian air irigasi yang efisien selain  dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh  kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.
http://blog.ub.ac.id/evananp/files/2010/05/Irigasi-2-sumut-300x190.jpg


4


 
II.I.II   Fungsi Irigasi
·         memasok kebutuhan air tanaman
·         menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan
·         menurunkan suhu tanah
·         mengurangi kerusakan akibat frost
·         melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah

II.I.III Tujuan Irigasi
·         untuk membantu para petani dalam mengolah lahan pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang sering kekurangan air.
·         Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras
·         Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
·         Meningkatkan intensitas tanam
·         Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan jaringan irigasi perdesaan

II.I.IV Manfaat Irigasi
Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di pedesaan. Dengan irigasi, manusia dapat memenuhi kebutuhannya terhadap air, sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk peternakan, dan keperluan lain yang bermanfaat.

II.I.V   Jaringan irigasi teknis
 jaringan irigasi merupakan sekumpulan bangunan-bangunan bagi, sadap, bangunan silang, pelengkap, saluran pembawa, saluran dan bangunan pembuang yang terdapat dalam suatu lahan, yang petak sawahnya memanfaatkan air dari sumber yang sama.
Peta ikhtisar adalah peta di mana terlihat susunan suatu jaringan irigasi mulai dari bendung sampai saluran pembuang. bangunan utama, jaringan dan trase saluran irigasi, jaringan dan saluran

5



pembuang, petak tersier, petak sekunder, dan petak primer, lokasi-lokasi bangunan (bagi, sadap, silang), batas-batas daerah irigasi, daerah yang tidak diairi (desa, makam, gedung-gedung), jaringan dan trase jalan, dan daerah-daerah yang tidak dapat diairi (tanah jelek, rawa, bukit, dll).
·         Petak tersier adalah, suatu lahan seluas maksimum 60 ha, yang berisikan petak-petak kuarter yang luasnya maksimum 10 ha, yang mengambil air dari satu pintu bangunan sadap. Petak tersier ini dilengkapi pula dengan boks-boks tersier, kuarter, saluran pembawa tersier, kuarter, cacing, saluran pembuang, serta bangunan silang seperti yang ada di jaringan irigasi.
·         Petak sekunder, terdiri dari kumpulan petak-petak tersier yang mengambil air dari satu pintu di bangunan bagi. Luas petak sekunder ini tidak terbatas tergantung dari topografi lahan yang ada. Salurannya sering terletak di punggung medan, sehingga air tersebut dapat dialirkan ke dua sisi saluran.
·         Petak primer, terdiri dari beberapa petak sekunder yang airnya mengambil dari sumber air (sungai) berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll. Bila satu bendung terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer. Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.

II.II.I   Manajemen Irigasi
manajemen adalah serangkaian proses mengelola suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan cara yang se efisien dan se efektif  mungkin.
Jadi manajemen irigasi adalah serangkaian proses untuk menyediakan air, mengelola air, menyalurkan air pada lahan-lahan pertanian, dan membuang air  yang tidak terpakai ke saluran pembuangan air, dengan se efisien mungkin dan se efektif mungkin. 
Terbatasnya  ketersediaan Sumber Daya Air membuat  manusia berfikir untuk membuat suatu bangunan  penahan air (waduk, bendung, dll),  yang bertujuan untuk menampung kelebihan air pada musim hujan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau atau untuk mengatur distribusi ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat tertentu. Dengan demikian Daerah Irigasi merupakan representatif dalam sistem irigasi pada daerah irigasi.
6

II.II.II Penerapan Manajemen Irigasi
 masalah setelah daerah irigasi dibangun dan untuk memanfaatkan sumber daya air yang terbatas, adalah bagaimana cara pengelolaan sistem irigasi tersebut sehingga dapat selalu berfungsi dan memberikan pelayanan yang berkelanjutan.
 Untuk mengatasi permasalahan yang muncul di kemudian hari di butuhkan penerapan manajemen irigasi yang baik, dan pengelolaan sistem irigasi yang baik pula, di antaranya pemeliharaan bangunan irigasi secara berkala, renovasi bangunan yang rusak atau sudah tak layak untuk menghindarkan terhambatnya supply air, atau berlebihannya air yang mengalir, sehingga air yang mengalir tidak di gunakan secara optimal.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab belum maksimalnya sistem dan manajemen irigasi di indonesiaantara lain yaitu masih terbatasnya pengelolaan terhadap prasarana fisik, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia serta kurangnya pembinaan pemerintah pada sistem irigasi, untuk itu di harapkan agar pengelolaan sistem irigasi dilakukan secara koordinasi antar beberapa instansi pemerintah agar sistem irigasi di negara kita menjadi lebih optimal.











7


KESIMPULAN

Jadi pengaplikasian manajemen irigasi adalah adalah serangkaian proses untuk menyediakan air, mengelola air, menyalurkan air pada lahan-lahan pertanian, dan membuang air  yang tidak terpakai ke saluran pembuangan air, dengan se efisien mungkin dan se efektif mungkin.
Tujuan irigasi adalah untuk menampung kelebihan air pada musim hujan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau atau untuk mengatur distribusi ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat tertentu.

Jumat, 21 Desember 2012


Rambu Rambu Lalu Lintas - PP No. 43 Tahun 1993
Tikungan Ke
Kiri
Tikungan Ke
Kanan
Tikungan
Tajam Ke
Kiri
Tikungan
Tajam ke
Kanan
Tikungan
Ganda
Tikungan
Ganda
Banyak
Tikungan
Banyak
Tikungan
Turunan Turunan
Curam
Tanjakan Tanjakan
Curam
Penyempitan
Kiri Kanan
Penyempitan
Kiri
Penyempitan
Kanan
Tepi Air Jembatan
Angkat
Jembatan
Sempit
Jalan Tidak
Rata
Jalan
Cembung
Jalan
Cekung
Kerikil
Lepas
Jalan Licin Jatuhan Batu Penyebranga
n Orang
Awas Anak
Anak
Penyebranga
n Orang
Bersepeda
Awas Ternak Awas Hewan
Liar
Perbaikan
Jalan
Lampu Lalu
Lintas
Lapangan
Terbang
Angin dari
Samping
Lalu Lintas
dari Dua
Arah
Hati-Hati Persimpanga
n
Persimpanga
n
Persimpanga
n
Persimpanga
n
Persimpanga
n
Persimpanga
n
Persimpanga
n
Persimpanga
n
Persimpanga
n
Persimpanga
n dengan
Prioritas
Persimpanga
n dengan
Prioritas
Persimpanga
n dengan
Prioritas
Persimpanga
n dengan
Prioritas
Persimpanga
n dengan
Prioritas
Bundaran
Rintangan Silang Datar
Berpintu
Silang Datar
Tanpa Pintu
Berhenti
Beri
Kesempatan
Prioritas
Bagi Lalu
Lintas dari
Muka
Prioritas
Atas Lalu
Lintas dari
Muka
Silang Datar
dengan Satu
Jalur Rel
Silang Datar
dengan Dua
atau Lebih
Jalur Rel
Stop Semua
Kendaraan
dari Kedua
Arah
Dilarang
Masuk
Kendaraan
Bermotor
Roda Empat
atau Lebih
Dilarang
Masuk
Kendaraan
Bermotor
Roda Tiga
Dilarang
Masuk
Kendaraan
Bermotor
Roda Dua
Dilarang
Masuk
Semua
Kendaraan
Bermotor
Dilarang
Masuk
Bus Dilarang
Masuk
Mobil
Barang
Dilarang
Masuk
Kendaraan
Bermotor
dengan
Kereta
Gandeng
Dilarang
masuk
Kendaraan
Bermotor
dengan
Kereta
Tempel
Dilarang
Masuk
Mesin Kerja
Dilarang
Masuk
Dokar
Dilarang
Masuk
Gerobak dan
Pedati
Dilarang
Masuk
Gerobak
Dorong
Dilarang
Masuk
Gerobak dan
Dokar
Dilarang
Masuk
Semua
Kendaraan
Tidak
Bermotor
Dilarang
Masuk
Sepeda
Dilarang
Masuk
Becak dan
Kereta Roda
Tiga
Dilarang
Masuk
Sepeda atau
Becak dan
Kereta Roda
Tiga
Dilarang
Masuk
Pejalan
Dilarang
Masuk
Dilarang
Berhenti
Rambu Rambu Lalu Lintas - PP No. 43 Tahun 1993
Dilarang
Parkir
Dilarang
Membelok
Ke Kiri
Dilarang
Membelok
Ke Kanan
Dilarang
Membelok
Dilarang
Mendahului
Kendaraan
Lain
Dilarang
Menggunaka
n Isyarat
Suara
Kendaraan
Bermotor
yang Seluruh
anjangnya
Termasuk
Muatan
Melebihi....
Meter
Dilarang
Masuk
Kendaraan
Bermotor
Dilarang
Beriringan
Kurang Dari
Jarak....Mete
r
Kendaraan
yang Seluruh
Lebarnya
termasuk
muatannya
melebih....M
eter Dilarang
Masuk
Kendaraan
yang Seluruh
Tingginya
Termasuk
Muatannya
Melebihi....
Meter
Dilarang
Masuk
Kendaraan
Tidak
Bermotor
yang Seluruh
Panjangnya
Termasuk
Muatannya
Melebihi....
Meter
Dilarang
Masuk
Kendaraan
yang Seluruh
Bobotnya
Termasuk
Muatannya
Melebihi....T
on Dilarang
Masuk
Kendaraan
yang
Bobotnya
Pada Sumbu
Melebihi....T
on Dilarang
Masuk
Batas
Kecepatan
Maksimum...
.Km
Wajib
Berhenti Akhir Batas
Kecepatan
Akhir
Larangan
Mendahului
Akhir dari
Semua
Larangan
Setempat
terhadap
Kendaraan
Bergerak
Arah yang
Diwajibkan
Arah yang
Diwajibkan
Arah yang
Diwajibkan
Arah yang
Diwajibkan
Arah yang
Diwajibkan
Arah yang
Diwajibkan
Pada
Bundaran
Wajib dan
Khusus
Pejalan
Wajib untuk
Sepeda
Wajib untuk
Becak dan
Kereta Roda
Tiga
Wajib untuk
Pengendara
Kuda
Wajib untuk
Dokar
Wajib untuk
Gerobak dan
Pedati
Untuk
Gerobak,
Pedati,
Gerobak
Dorong dan
Dokar
Kecepatan
Minimum
Diwajibkan
Akhir dari
Kecepatan
Minimum
yang
Diwajibkan
Wajib
Memakai
Rantai Ban